Lalu, apa sih sebenarnya arti Open Order itu? Yuk, simak pembahasannya berikut ini supaya kamu nggak salah lagi mengartikannya.
Baca juga : Pengertian, Tujuan, Kelebihan dan Kekurangan Metode Agile
Open Order sendiri adalah kata dalam Bahasa Inggris, “Open” artinya buka dan “Order” yang berarti orderan atau pesanan. Kalau kita artikan langsung, Open Order Artinya buka pesanan. Pengertian lebih lanjutnya, ketika suatu olshop atau penjual apapun membuat status Open Order, itu artinya barang yang mereka jual sudah ready, siap menerima pesanan, dan barang tersebut siap kirim ke konsumennya.
Contoh, toko bunga atau toko kue. Open Order bunga/kue memiliki makna kalau kamu bisa memesannya, penjual memiliki waktu untuk merangkai bunga atau membuat kue yang kamu order. Semua bahan telah tersedia dan penjual memiliki waktu untuk mengurus orderanmu.
Atau contoh yang lebih gampangnya lagi adalah open order suatu novel dari penulis tertentu, produk fashion/sepatu, dan sebagainya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketika Open Order Artinya kamu bisa memesan produk yang tengah ditawarkan. Open order ini memiliki masa berlaku ya, kalau pesanan sudah penuh atau barang telah habis maka statusnya akan berubah menjadi “Closed Order” yang artinya pesanan sudah ditutup dan kamu belum bisa lagi order.
Untuk order kembali, kamu harus menunggu status tokonya menjadi Open Order kembali.
Baca juga : Pengertian, Konsep, Tujuan, Manfaat dan Contoh Marketing Mix
Nah, selain Open Order dan Closed Order masih ada beberapa istilah lainnya yang sering digunakan dalam bisnis Online Shop lho. Berikut ini diantaranya :
Nah, pertama ada Pre-Order atau PO. PO ini adalah sistem pembelian dimana produk/barang yang dijual belum tersedia langsung, penjual menawarkan kesediaannya untuk membuat barang tersebut, dan barang tersebut akan diproses ketika ada orderan sesuai dengan keinginan pemesan.
Meskipun barang belum dikirim atau belum tersedia, tapi kamu harus membayar pesanan kamu terlebih dahulu.
Biasanya penjual akan memberikan perkiraan waktu barang jadi, semisal 3 hari, 1 minggu atau 14 hari (bisa lebih cepat dan lebih lama, tergantung proses pembuatan dan juga ketentuan dari penjual).
Nah, setelah barang tersebut ready, penjual akan mengkonfirmasikannya (memberitahukannya) kembali padamu dan selanjutnya barang akan dikirimkan ke alamatmu.
Contoh barang yang sering menggunakan sistem Pre-Order (PO) ini adalah kaos custom, buku novel, dan barang-barang custom lainnya yang tidak tersedia dalam jumlah banyak. Oh iya, beberapa brand smartphone juga menerapkan sistem Pre-Order ini untuk beberapa jenis smartphone keluaran terbarunya.
Baca juga : Cara Membuat Situs Web Profesional dengan Mudah dan Praktis
Baca juga : Pengertian, Fungsi, Manfaat dan Jenis Spanduk
Artinya, barang/produk baru akan diproses hanya ketika ada orderan. Contohnya saja : karangan bunga, kue ulang tahun, parcel lebaran, ucapan selamat, undangan pernikahan, dan sebagainya. Biasanya produk yang menggunakan sistem Made by Order ini adalah produk-produk yang tidak tahan lama, sekali pakai, custom atau berbeda-beda menyesuaikan kebutuhan pemesannya. Karena itulah, si penjual tidak bisa menstocknya.
Baca juga : Pengertian, Kelebihan, Kekurangan, Hingga Cara Mendesain Flyer
Jika penjual memberikan keterangan sold out pada suatu produk itu artinya barang tersebut sudah habis, penjual tidak memiliki stok lagi sehingga kamu tidak bisa melakukan pesanan atau check out keranjang belanjamu (jika kamu menggunakan aplikasi toko online). Biasanya barang yang sudah sold out akan diberikan keterangan sold out di deskripsi atau langsung di tengah-tengah gambarnya.
Untuk melakukan pemesanan barang yang sudah sold out, kamu harus menunggu sampai si penjual melakukan restock barang tersebut kembali.
Baca juga : Pengertian, Sejarah dan Perkembangan Blog Pribadi
Apa itu restock? Gampangnya, restock adalah kondisi dimana si penjual telah mengisi ulang persediaan barangnya. Contoh, produk A sudah sold out semua. Penjual akan melakukan restock 1 minggu lagi. Itu, artinya dalam 1 minggu barang tersebut akan kembali ready dan kamu bisa membelinya.
Sebelum melakukan orderan biasanya pembeli akan bertanya-tanya dulu seputar produk tertentu. Tujuannya tentu saja untuk menimbang-nimbang apakah produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan keinginan atau tidak. Nah, kalau sudah mantap untuk membeli suatu produk. Pembeli biasanya diharuskan untuk mengisi format order yang berisi nama pembeli, alamat, dan orderannya. Inilah yang disebut sebagai fixed order, yaitu suatu kondisi dimana pembeli telah memutuskan untuk benar-benar membeli suatu produk. Jadi, dalam Fix Order pembeli sudah dipastikan membeli.
Baca juga : Cara Kirim dan Tips Mengemas Paket Via Ekspedisi
Adalah suatu kondisi dimana si pembeli telah memesan suatu barang dan si penjual harus menyimpan stok barang tersebut (tidak dijual ke orang lain) sampai si pembeli benar-benar melunasi pembayarannya.
Dalam sistem keep ini, tentu saja ada syarat dan ketentuan yang mengikutinya. Contohnya, masa untuk keep barang ini hanya maksimal 3 hari, dan sebagainya. Jadi, penjual bisa segera mendapatkan kepastian dari pembeli dan barang tidak akan mengendap terlalu lama di gudang. Jika masa tunggunya telah terlewati dan pembeli belum memberikan kepastian lagi, maka si penjual bisa menjual barang tersebut ke orang lain.
Artinya penjual memberikan opsi pembayaran di tempat kepada pembeli. Jika penjual menjual dagangannya di situs e-commerce, maka setelah checkout pesanan barang tersebut akan dikirim dan pembayaran akan dilakukan ketika barang datang, yang akan menerima uang pembayaran adalah kurir yang mengantar paket.
Namun, jika transaksi dilakukan diluar toko online (seperti blibli, shopee, dsb) maka dalam sistem COD ini pembeli dan penjual akan janjian di tempat dan waktu tertentu. Pembeli bisa memeriksa barang secara langsung dan memberikan uang pada penjual secara tunai.
Baca juga : Cara Kirim dan Rekomendasi Jasa Kirim Paket ke Luar Negeri
Nah, setelah membahas mengenai Open Order Artinya dan beberapa istilah yang kerap digunakan dalam online shop. Berikut ini kami juga akan membagikan beberapa tips yang bisa kamu lakukan ketika membeli barang secara online :
Pastikan kamu membeli barang yang kamu butuhkan, jangan hanya sekedar ikut-ikutan saja atau karena tergiur dengan promo flash sale.
Pastikan kamu membeli barang di tempat terpercaya, carilah review tentang toko tersebut. Jika baru pertama kalinya, kamu bisa memilih sistem COD.
Sebelum membeli, ada baiknya kamu membandingkan produk-produk serupa antara 1 toko dengan toko lainnya. Setiap toko memiliki kebijakan harga yang berbeda-beda, kamu mungkin bisa menemukan produk yang sama dengan harga yang berbeda.
Perhatikan pula biaya lainnya yang akan menambah harga dari suatu produk, contoh ongkir.
Pahami istilah-istilah di olshop ya supaya kamu nggak salah menangkap maksud penjual.
Pastikan kamu tidak salah memasukkan alamatnya supaya paket bisa sampai di rumahmu.
Belilah produk yang bermanfaat untukmu dan yang pasti tetap waspada supaya kamu bisa terhindar dari berbagai modus penipuan online.
Baca juga : Contoh, Jenis Barang, Hingga Tips Mengirim Paket
Sekian pembahasan kali ini, semoga artikel diatas bermanfaat ya untukmu.
Referensi :
https://www.szetoaccurate.com/pengertian-order/
https://glosarium.org/arti-open-order-di-ekonomi/
file:///C:/Users/AXIOO/Downloads/3535-8484-1-SM.pdf
https://www.harmony.co.id/blog/pengertian-pre-order-dan-cara-memaksimalkannya-pada-bisnis-anda
https://brainly.co.id/tugas/5327125