Kata reseller sendiri berasal dari Bahasa Inggris. “Re” artinya kembali, “Sell” artinya menjual, dan tambahan “er” bermakna pelaku. Jadi, Reseller adalah seseorang yang menjual kembali produk yang dibelinya dari pihak lain dan mendapatkan keuntungan dari margin (selisih harga jual-beli) barang.
Jadi, seorang reseller tak perlu memproduksi barang sendiri. Ia hanya harus membeli barang jadi dari pemasok/produsennya langsung dan menjualnya kembali tanpa melakukan pengubahan atas produk tersebut.
Contoh barang-barang yang kerap dijual para Reseller adalah : baju, tas, sepatu, dan kosmetik.
Baca juga : Pengertian, Tujuan, Kelebihan dan Kekurangan Metode Agile
Apa sih perbedaan antara reseller dan dropshipper? Berikut ini diantaranya :
Reseller adalah orang yang menjual kembali suatu produk yang telah dibelinya.
Reseller bukan bagian dari supplier/produsen/pemasok, ia adalah pihak ketiga yang menjalankan bisnisnya secara terpisah.
Harus menyetok barang, itu artinya kamu harus memiliki modal lebih untuk membeli produk-produknya terlebih dahulu.
Proses packing dan pengiriman orderan dilakukan langsung oleh reseller
Baca juga : Bagaimana Perbedaan Dropship Dan Reseller
Baca juga : Tips Reseller Dropship: Menggunakan Instagram untuk Berjualan (2)
Baca juga : Pengertian, Konsep, Tujuan, Manfaat dan Contoh Marketing Mix
Tidak perlu menyetok barang sehingga modal yang diperlukan lebih minim.
Proses packing dan pengiriman orderan dilakukan oleh supplier/pemasok, bukan si dropshipper.
Intinya, perbedaan terbesar antara dropshipper dan Reseller adalah masalah sistem atau cara kerjanya.
Baca juga : Open Reseller Artinya? Inilah Penjelasannya
Baca juga : Lebih untung mana? Reseller atau Dropshipper?
Meskipun Anda harus mengeluarkan modal yang lebih besar. Namun, sistem reseller sendiri memiliki cukup banyak keuntungan yang tidak dimiliki oleh sistem dropshipping. Sebagai seorang reseller yang menyetok barang dan mengurus langsung masalah packing dan pengiriman. Kamu akan lebih leluasa untuk memeriksa kualitas suatu produk. Itu, artinya kamu bisa melakukan check and recheck kualitas barang sebelum dikirimkan ke konsumen sehingga potensi komplain atas barang cacat dan barang rusak bisa lebih diminimalisir.
Berbeda dengan sistem dropshipping yang pengiriman barangnya dilakukan oleh pemasok, maka kamu tidak bisa secara langsung mengecek kualitas barang. Karena itulah, para dropshipper kerap mendapatkan komplain dari konsumen karena barang yang dibelinya tak sesuai dengan harapan.
Baca juga : Begini Cara Menjadi Reseller Lazada
Bagaimana cara menjadi seorang reseller? Caranya cukup mudah kok, cukup ikuti langkah-langkah berikut ini :
Siapkan modal dan tempat (gudang) untuk menyimpan barang. Kalau kamu memiliki budget yang besar, kamu bahkan bisa membuka toko/showroom milikmu sendiri lho.
Siapkan beberapa hal terkait dengan operasional. Contoh logo, kemasan, dan sejenisnya.
Pilihlah jenis produk yang ingin kamu jual lebih dulu.
Cari beberapa pemasok/produsen yang menjual barang yang ingin kamu jual. Kamu juga bisa membuat penawaran kerja sama sebagai reseller agar kamu bisa mendapatkan harga yang lebih murah dan diskon.
Tentukan target pasar.
Tentukan platform jualan (apakah mau full online, atau buka toko sendiri).
Mulai stok barang.
Promosikan barang dagangan.
Kirimkan orderan pada konsumen pertamamu! Selamat mencoba!
Baca juga : Sebelum Menjadi Reseller, Perhatikan 8 Poin Berikut!
Lakukan riset mengenai tren pasar dan kompetitor.
Beberapa produsen/pemasok menawarkan harga yang berbeda untuk kualitas barang yang sama. Pilihlah harga yang termurah. Tapi, jangan abaikan aspek lain yang bisa mempengaruhi total harga beli barang (ongkos perjalanan, dsb).
Buatlah promo yang menarik, tawarkan juga paket bundle.
Menerapkan strategi penetapan harga yang baik.
Gunakan media sosial untuk mempromosikan produk-produk yang kamu miliki.
Gunakan platform e-commerce juga untuk mendukung tingkat penjualan produk milikmu.
Baca juga : Perbedaan Agen dan Reseller Hingga Tugas Agen dan Reseller Dalam Menjalankan Bisnis
Reseller adalah jenis bisnis yang keuntungannya cukup besar. Jadi, akan sangat disayangkan apabila kamu melewatkan peluangnya. Sekian pembahasan kali ini, semoga artikel diatas bermanfaat ya.
Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan Dropshipper Maupun Reseller
Resale adalah penjualan barang yang sebelumnya dibeli. Dalam hal ini, penjual membeli produk dari bisnis lainnya dan menjualnya dengan mengenakan harga lebih tinggi.
Open Reseller Artinya? Jika Anda melihat tanda open reseller pada online shop atau brand tertentu berarti mereka membuka kesempatan bagi orang-orang yang ingin menjadi reseller mereka. Reseller dapat membeli sejumlah barang dari online shop dengan harga yang lebih murah, lalu menjualnya kepada orang lain.
Bahkan, buat jadi reseller Shopee, Anda tidak perlu aplikasi reseller Shopee tambahan. Karena hanya dengan aplikasi Shopee saja, Anda bisa langsung jadi reseller!
Dengan Demanda, kamu bisa memiliki bisnis online kamu sendiri. Kamu bisa menjadi reseller atau dropshipper yang barangnya DISIAPIN, DIBUNGKUSIN, & DIKIRIMIN ke pelanggan kamu ATAS NAMA KAMU! Modal terbatas? Jangan khawatir, modal untuk berjualan di Demanda adalah 0 rupiah alias GRATIS. Yuk gabung sekarang dan dapatkan uang tambahan jutaan rupiah perbulan!