Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang perlu disadari bagi Anda yang ingin menjalankan bisnis online. Baik dropship maupun reseller sama-sama menggunakan sistem dengan menjual produk yang bukan milik sendiri atau produk milik orang lain.
Meski sama-sama menjual produk orang lain, ternyata dropship dan reseller memiliki perbedaan yang cukup terlihat. Walaupun sebagian orang tidak mengetahui letak perbedaannya, dengan mengetahui artikel ini dan membacanya sampai akhir, Anda tidak akan bingung lagi untuk membedakan antara dropship dan reseller.
09 Apr 2022 10:20
Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang perlu disadari bagi Anda yang ingin menjalankan bisnis online. Baik dropship maupun reseller sama-sama menggunakan sistem dengan menjual produk yang bukan milik sendiri atau produk milik orang lain. Meski sama-sama menjual produk orang lain, ternyata dropship dan reseller memiliki perbedaan yang cukup terlihat. Walaupun sebagian orang tidak mengetahui letak perbedaannya, dengan mengetahui artikel ini dan membacanya sampai akhir, Anda tidak akan bingung lagi untuk membedakan antara dropship dan reseller.
Pilih jadi reseller atau dropshipper? Mana yang lebih menguntungkan antara reseller dan dropship? Kedua pekerjaan ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai pekerjaan sampingan. Intinya, Reseller adalah ketika seseorang membeli produk dengan harga lebih rendah dan kemudian menjualnya kembali dengan harga yang jauh lebih tinggi.
Jadi dia akan mendapat untung dari selisih harga. Sedangkan dropshipper hanya pihak ketiga yang bekerja sama dengan pemilik bisnis. Saat pesanan tiba, pemilik tokolah yang akan menyediakan dan mengantarkan barang atas nama dropshipper. Sehingga nantinya para dropshipper akan langsung mendapatkan keuntungan dari layanan penjualan yang dilakukannya.
Keduanya merupakan jenis usaha yang bisa dilakukan di luar pekerjaan utama. Baik reseller maupun dropshipper bisa menjadi alternatif bisnis sampingan untuk mendapatkan penghasilan tambahan yang cukup menguntungkan. Jika kita melihat dari segi profit margin, biasanya menjadi reseller akan lebih menguntungkan.
Sebab, Anda bisa mendapatkan barang dengan harga termurah dan menentukan harga jual sesuka hati. Dari situ reseller bisa mendapat untung besar. Lain cerita jika menjadi dropshipper, harga jual dan keuntungan sudah ditentukan dari supplier atau distributor, sehingga dropshipper kesulitan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar reseller. Namun masih banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti waktu luang dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, reseller bisa mendapatkan harga barang dari supplier lebih murah daripada dropshipper. Di sinilah mereka dapat menentukan berapa banyak keuntungan yang ingin mereka hasilkan. Lain hal, jika ada yang bertanya mana dari kedua bisnis tersebut yang mengeluarkan modal paling sedikit, jawabannya adalah dropship.
Pasalnya, dropship tidak harus membeli barang untuk dijual. Dengan paket pulsa, data dan informasi yang cukup, bisnis ini bisa dimulai. Sedangkan reseller harus mengeluarkan modal karena harus membeli barang terlebih dahulu sebelum memulai. Besarnya modal menentukan jumlah barang yang Anda dapatkan.
Baca juga : Lebih untung mana? Reseller atau Dropshipper?
Baca juga : Pengertian Dropshipper, Cara Menjadi Dropshipper, Hingga Keuntungan Menjadi Dropshipper
Perbedaan kedua adalah dari segi modal kerja. Pada dasarnya keduanya dikenal sebagai bisnis yang bisa dilakukan dengan modal minim. Jika dibandingkan, modal reseller akan lebih besar dari dropshipper. Dropshipper hanya membutuhkan smartphone, koneksi internet, dan waktu untuk berjualan. Seorang dropshipper tidak memiliki stok barang sendiri, sehingga Anda harus sering mengupdate stok barang di supplier.
Reseller membutuhkan sejumlah modal untuk stok barang. Umumnya supplier akan memberikan harga reseller dengan syarat minimal pembelian, bisa dari jumlah barang atau nominal yang dibelanjakan. Misalnya minimal pembelian 1 lusin atau minimal pembelian 1 juta rupiah untuk mendapatkan potongan harga, tergantung harga barang yang dijual dan ketentuan dari supplier.
Sebagai reseller, Anda juga harus mempertimbangkan biaya pengiriman barang dari supplier ke tempat Anda dan juga biaya pengemasan barang karena Anda sendiri yang akan mengirimkan barang ke pembeli.
Jika Anda memiliki modal yang minim namun ingin memilih sistem reseller daripada dropshipper, Anda juga bisa menerapkan sistem pre-order saat berjualan. Ini akan memberi Anda waktu untuk mengumpulkan pembeli, kemudian melakukan transaksi dengan pemasok sekaligus sesuai pesanan yang telah diterima.
Baca juga : Tips Mencari Supplier Dropship Terpercaya
Menuju pembahasan inti, apa perbedaan dropshipper dan affiliate agar kita bisa mengetahuinya secara langsung tanpa harus mencobanya terlebih dahulu. Inilah perbedaan dropshipper dan affiliate berdasarkan cara kerja dan sistem yang terdapat pada bisnis dropshipping dan bisnis affiliate.
Perbedaan pertama antara dropshipper dan afiliasi adalah dari segi modal yang harus disiapkan oleh dropshipper dan afiliasi. Dropshipper bisa siapa saja dan memiliki modal minimum tertentu untuk bergabung dengan sistem dropshipping secara gratis.
Sedangkan affiliate memerlukan syarat dan ketentuan khusus seperti jumlah audience yang dimiliki, followers, dan lain-lain. Karena afiliasi mengandalkan pengaruh yang kuat untuk dapat mempromosikan produk dari influencer, atau orang yang memiliki jumlah pengikut tertentu.
Kemudian perbedaan selanjutnya antara dropshipper dan afiliasi adalah konten pemasarannya. Kedua bisnis tersebut dapat menggunakan media sosial sebagai media pemasaran produk, namun yang dibahas adalah konten yang digunakan oleh dropshipper dan afiliasinya. Seorang affiliate akan membuat konten berupa video, foto dan menggunakan personal branding dalam konten tersebut untuk menarik konsumen.
Perbedaan antara dropship dan affiliate menjadi pertimbangan bagi seseorang karena membutuhkan skill yang berbeda satu sama lain. Sedangkan untuk dropship, mereka bisa melakukan pemasaran konten yang lebih ringan, mempromosikan katalog atau akun bisnis mereka.
baca juga : Tips Mencari Supplier Dropship Terpercaya
Baca juga : Pengertian, Contoh, Keuntungan, Cara dan Tips Menjadi Reseller
Disini anda bisa membedakan perbedaan reseller, dropship dan marketer dengan mengetahui pengertian dan penjelasan masing-masing.
Produsen dan pemasar membutuhkan reseller sebagai pihak yang menjual produk atau jasa kepada pihak lain. Reseller adalah pelaku bisnis, dan jika dilakukan secara online maka tergolong bisnis online. Mereka menjual produk di web, forum jual beli online, toko online atau pasar online, tetapi mereka bukan produsen dari produk yang dijual. Reseller hanya perlu menyediakan stok yang cukup, menjual dan melakukan kegiatan pengiriman pesanan kepada pembeli.
Hampir sama dengan reseller, dropshipper menjual barang yang bukan produknya sendiri, dan bukan miliknya. Dropshipper melakukan penjualan secara online, setiap ada pesanan akan disampaikan kepada reseller, distributor, atau produsen. Ini adalah jenis bisnis online yang paling praktis, tetapi sekaligus agak rumit.
Karena seorang dropshipper harus rajin berkomunikasi dan menjadi mediasi antara konsumen dengan penyedia produk. Dropshipper harus memastikan keinginan pembeli dapat terpenuhi sebelum transaksi dilakukan.
Seorang marketer adalah seseorang yang fokus pada pemasaran atau bisnis pemasaran, pemasar biasanya berafiliasi dengan produsen, membantu mereka memasarkan produknya secara online. Pemasar dapat berupa blogger, penulis konten, atau pengulas. Mempromosikan juga merupakan bagian dari pekerjaan pemasar. Untuk itu seorang pemasar dituntut memiliki ide-ide cemerlang agar dapat melakukan terobosan-terobosan di bidang pemasaran dan memiliki koneksi yang luas.
Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan Dropshipper Maupun Reseller
Pada umumnya Supplier sama dengan Distributor yaitu membeli dan mengambil barang dari produsen. Hanya saja produk yang diambil oleh Supplier merupakan produk rumahan atau produk dari pabrik skala kecil. Supplier mensuplai barang sebanyak-banyaknya dari produsen dan nantinya akan diambil oleh penjual dibawah ini. Tanpa menawarkan produk, barang di Supplier sudah laris untuk diambil.
Hampir sama dengan Reseller, tetapi Dropshipper berbeda. Jika Reseller menjual kembali sedangkan Dropshipper menjual. Artinya seorang Dropshipper tidak memiliki barang dan hanya memiliki modal yang sedikit. Modal selalu berputar ketika ada pelanggan yang tertarik dengan produk yang mereka jual. Tidak ada perbedaan khusus antara Reseller dan Dropshipper, hanya saja Dropshipper menjual barang orang lain.
Nah itulah pengertian dan perbedaan Dropshipper, Reseller, Supplier, dan Distributor. Jika Anda baru ingin mulai berjualan, ada 2 opsi yang bisa Anda pilih. Menjadi Reseller atau menjadi Dropshipper. Tentu keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk risiko yang lebih kecil, Dropshipper sangat direkomendasikan untuk pemula. Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat untuk anda semua.
Baca juga : Strategi Bisnis Dropship Secara Online Agar Laris dan Sukses
Dari penjelasan di atas terlihat bahwa ada beberapa perbedaan antara dropship dan agen reseller, yaitu:
Model sistem kerja dropship dan reseller berbeda. Model sistem kerja dropship umumnya hanya ada satu, sedangkan model sistem kerja reseller memiliki beberapa jenis. Sistem dropshipping biasanya tidak membutuhkan modal awal, sedangkan reseller seringkali membutuhkan modal awal sebagai jaminan atau pembelian suatu produk.
Dalam hal penyediaan barang atau stok, dropship dengan reseller juga memiliki perbedaan. Dropship tidak perlu stok barang, karena barang langsung disiapkan dan dikirim oleh supplier ke konsumen. Sementara itu, reseller perlu menimbun barang. Jadi agen reseller membutuhkan tempat untuk menyimpan barang.
Reseller dapat melakukan promosi atau pemasaran secara fleksibel, karena reseller sudah melakukan stock barang secara langsung. Sedangkan dropship lebih terbatas. Karena tidak ada stok barang, promosi hanya bisa dilakukan secara online dengan materi promosi yang disediakan.
Baca juga : Tips Dalam Memilih Supplier Untuk Dropshipper Pemula!
Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara dropship dan grosir, yaitu:
Sementara dropshipper tidak bisa, ini karena mereka tidak punya stok.
Baca juga : 7 Konten IG untuk Dropshipper
Jika dilihat dari fokus pekerjaannya, maka reseller yang bertugas mencari calon pembeli yang ingin membeli barang atau produk yang mereka tawarkan, kemudian dilanjutkan dengan pengemasan dan pengepakan barang serta melakukan pengiriman sesuai pesanan. alamat pembeli. Ini memang dianggap lebih rumit daripada dropshipping.
Untuk fokus kerja dropshipper ini tidak perlu ribet saat ada pembeli, karena tidak perlu packing barang atau kirim. Sedangkan dropshipper ini hanya memiliki tugas memasarkan produk atau barang, kemudian jika ada pembelian maka hanya menghubungi supplier.
Demikian ulasan artikel tentang Bagaimana Perbedaan Dropship Dan Reseller, semoga bermanfaat.
Baca juga : JADI DROPSHIPPER ITU MUDAH ATAU SUSAH SIH?
Dengan Demanda, kamu bisa memiliki bisnis online kamu sendiri. Kamu bisa menjadi reseller atau dropshipper yang barangnya DISIAPIN, DIBUNGKUSIN, & DIKIRIMIN ke pelanggan kamu ATAS NAMA KAMU! Modal terbatas? Jangan khawatir, modal untuk berjualan di Demanda adalah 0 rupiah alias GRATIS. Yuk gabung sekarang dan dapatkan uang tambahan jutaan rupiah perbulan!